Rabu, 18 April 2012

ARISTOTELES DAN PEMIKIRANNYA TENTANG LOGIKA"
comAristoteles merupakan salah satu ilmuwan besar dari sekian banyak ilmuwan-ilmuwan besar yang berasal dari Yunani dan juga merupakan salah satu penulis dan penganut logika. Aristoteles lahir di Stagirus, Macedonia, tahun 384 SM dan mengakhiri masa hidupnya di Chalcis, Yunani pada tahun 322 SM. Ayahnya Nichomacus adalah Dokter di istana Amyntas III, raja Macedonia, kakek Alexander Agung. Ayahnya meninggal ketika Aristoteles berusia 15 tahun, sehingga Ia dipelihara oleh pamannya, Proxenus. Pada usia 17 tahun Ia masuk akademi milik Plato di Athena dan dari situlah Ia kemudian menjadi murid Plato selama 20 tahun. Setelah Plato meninggal, Aristoteles pun meninggalkan akademi itu dan pergi untuk menambah pengalamannya. Ia kemudian menikah dengan Phythias namun Ia meninggal sehinga Aristoteles menikah lagi dengan Herpyllis dan kemudian melahirkan seorang anak baginya dan diberi nama yang sama dengan ayahnya yaitu Nichomacus.
Aristoteles banyak mendirikan akademi-akademi dan juga melakukan banyak penelitian pada saat itu. Adapun akademi yang didirikannya antara lain ialah Akademi di Assus, Akademi di Mytilena, dan Akademi di Lyceum, Athena tahun 335 SM. Aristoteles juga merupakan penemu logaika, biologi,fisika botani, astronomi, kimia, meterologi, anatomi, zoologi, embriologi dan psikologi eksperimental. Aristoteles banyak menciptakan istilah-istilah yang sampai sekarang masih digunakan. Istilah-istilah itu antara lain ialah informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dan sebagainya. Selain istilah diatas, Ia juga berhasil menciptakan pembagian sepuluh jenis kata seperti yang dikenal dan digunakan hingga sekarang. Kesepuluh jenis kata itu antara lain kata benda, kata sifat, kata kerja, dan sebagainya. Oleh karena keberhasilannya di dalam berbagai bidang ilmu, Ia banyak mendapat julukan seperti Ahli filsafat dunia sepanjang zaman, bapak peradaban barat, bapak ensiklopedi, bapak ilmu pengetahuan atau guru para ilmuwan dan sebagainya.
Logika berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika telah berkembang mulai pada masa Yunani kuno, abad pertengahan dan logika pada masa modern.
Pada awalnya logika dimulai oleh Thales (624 - 548 SM) seorang filsuf Yunani. Berangkat dari penemuan Thales, Aristoteles kemudian meneliti Logika dan mengenalkan logika sebagai ilmu yang kemudian disebut Logica Scientica. Pada masa Aristoteles, Logika masih disebut dengan analitica, yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proporsi yang benar. Adapun inti dari logika Aristoteles adalah "Silogisme yaitu bentuk atau cara berpikir atau menarik kesimpulan yang terdiri atas premis umum, premis khusus, dan kesimpulan".
Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan hingga saat ini masuh dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian imiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).
Filsafat Aristoteles mulai berkembang saat ia memimpin Lyceum, yang mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling pentig, selain kontribusinya di bidang metafisika, fisika, etika, politik, kedokteran, ilmu alam dan sebagainya. Keenam bukunya yaitu to oraganon (alat) ialah :
1. Categoriae menguraikan pengertian-pengertian
2. De Interpretatione tentang keputusan-keputusan
3. Analitica Posteriora tentang pembuktian
4. Analitica Priora tentang silogisme
5. Topica tentang argumentasi dan metode berdebat
6. De Sohisticis elenchis tentang kesesatan dan kekeliruan berpikir
Selain ke-enam buku ini, Aristoteles telah menghasilkan lebih dari 50 buah buku yang semuanya dilengkapi dengan uraian yang sistematis, jelas dan mendalam.
Di dalam logika, Aristoteles merupakan salah satu ilmuwan terpenting yang menyumbangkan pemikirannya bagi perkembangan logika. Adapun karya pentingnya yaitu penyelidikannya tentang teori logika dan Aristoteles dipandang sebagi pendiri cabang filosofi penting ini. Hal ini terjadi berkat sifat logis dan cara berpikir Aristoteles yang memungkinkannya mampu mempersembahkan begitu banyak bidang ilmu. Dia punya bakat mengatur cara berpikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang kemudian menjadi dasar bagi banyak bidang ilmu pengetahuan. Aristoteles merupakan orang pertama yang mengatakan bahwa bumi itu bulat, Ia jugalah yang mengatakan bahwa "Manusia adalah makhluk sosial", bahwa tiap pernyataan harus dibuktikan kenyataanya, bahwa kunci pengetahuan adalah logika dan dasar pengetahuan adalah fakta.
Aristoteles adalah ilmuwan yang religius.Ia sangat percaya akan kuasa Tuhan. " Semua yang bergerak di alam semesta ini bergerak menuju Tuhan", maka orang yang ingin bahagia harus berbuat baik sebanyak-banyaknya.
Aristoteles pernah menjadi guru bagi Alexander Agung selama 3 tahun.
Adapun perjalanan sejarahnya yaitu, pada tahun 342 SM Aristeteles menjadi guru seorang anak raja umur tiga blas tahun yang kemudian dalam sejarah terkenal dengan Alexander Yang Agung. Aristoteles mendidik Alexander Muda dalam beberapa tahun. Di tahun 335 SM, sesudah Alexander naik tahta kerajaan Aristotelespun kembali ke Athena dari pengembaraannya mengembangkan ilmunya dan membuka salah satu akademinya di situ yaitu Lyceum. Dia berada di Athena selam dua belas tahun, satu masa yang bersamaan dengan karier penaklukan militer Alexander. Alexander tidak meminta nasihat kepada gurunya tetapi sebaliknya ia berbaik hati dengan menyediakan dana bagi Aristoteles untuk mengadakan penyelidikan-penyelidikan. Mungkin ini merupakan sejarah di mana seorang ilmuwan menerima jumlah dana besar dari pemerintah untuk maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus merupakan yang terakhir dalam abad-abad berikutnya. Walaupun begitu, hubungannya dengan Alexander agung mengandung berbagai ancaman dan bahaya.  Aristoteles menolak secara prinsipil kediktatoran Alexander dan tatkala si penakluk Alexander menghukum mati sepupu Aristoteles dengan tuduhan menghianat dan Alexanderpun memiliki niat untuk membunuh aristoteles. Disatu pihak Aristoteles sangat demokrasi di mata Alexander, dia juga memiliki hubungan erat dengan Alexander dan dipercaya oleh orang-orang Athena. Tatkala Alexander mati tahun 323 SM, golongan anti
Macedonia
memegang tampuk kekuasaan di Athena dan Aristotelespun didakwa  bersikap kurangajar terhadap dewa. Pada saat itu, Aristoteles mengingat nasib yang memnimpa Socrates 76 tahun sebelumnya, ia lari meninggalkan kota sambil berkata dia tidak akan diberi kesempatan kedua kali oleh orang-orang Athena berbuat dosa terhadap para filosof. Aristoteles meninggal di pembuangan beberapa bulan kemudian di tahun 322 SM pada saat ia berumur enam puluh dua tahun.
Nyaris tidak dapat terelakan bahwa Aristoteles seorang filosof dan ilmuan terbesar dalam dunia masa lampau. Dia mempelopori penyelidikan ihwal logika, memperkaya hampir tiap cabang falsafah dan memberikan sumbangsi tak terhitung besarnya terhadap ilmu pengetahuan. Banyak ide-ide Aristoteles kini sudah ketinggalan zaman, tetapi yang paling penting dari apa yang pernah dilakukan aristoteles adalah pendekatan rasional yang selalu melandasi karyanya. Tercermin dalam tulisan-tulisan Aristoteles yaitu bahwa tiap segi kehidupan manusia atau masyarakat selalu terbuka untuk obyek pemikiran dan analisa. Pendapat Aristoteles bahwa alam semesta tidaklah dikendalikan oleh magic, oleh keinginan tak terjajaki kehendak dewa yang terduga atau karena suatu kebetulan, melainkan tingkahlaku alam semesta itu tunduk pada hukum-hukum rasional. Kepercayaan ini menurut Aristoteles diperlukan bagi manusia untuk memprtanyakan tiap aspek dunia alamiah secara sistematis dan kita mesti memanfaatkan baik pengamatan empiris dan alasan-alasan yang logis sebelum mengambil keputusan. Oleh karena pandangannya ini, ia dianggap sebagai ilmuan yang religius. Ia sangat percaya akan kuasa Tuhan. " Semua yang bergerak di alam semsta ini bergerak menuju Tuhan", maka orang yang ingin berbahagia harus berbuat baik sebanyak-banyaknya. Rangkaian sikap=sikap ini yang bertolak belakang dengan tradisi, takhyul dan mistik dan telah mempengaruhi secara mendalam peradaban Eropa. Pengaruh Aristoteles terhadap cara berpikir Barat akhir-akhir ini sangat mendalam. Pada Zaman dulu, Zaman pertengahan, hasil karyanya diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa lain yaitu bahasa Latin,
Arab
,
Italy
, Perancis, Ibrani, Jerman dan Inggris.
Penulis-penulis Yunani yang muncul kemudian, begitu pula filosof-filosof
Byzantium
mempelajari karyanya dan menaruh kekaguman yang sangat. Perlu dicatat juga bahwa buah pemikirannya banyak membawa pengaruh bagi filosof Islam dan berabad-abad lamanya tulisannya mendominasi cara berpikir barat. Ibnu Rusyd (Averroes), mungkin filosof Arab yang paling terkemuka mencoba merumuskan suatu perpaduan antara teologi Islam dengan rasionalisme Aristoteles. Maimomides, pemikir paling terkemuka abad tengah berhasil mencapai sintesa dengan Yudaisme. Tetapi hasil kerja paling gemilang dari perbuatan macam itu adalah
Summa Theologia-nya Cendekiawan Nasrani St.
Thomas Aquinas. Di luar daftar ini masih ada daftar nama-nama cendekiawan lain yang pada abad pertengahan sedemikian dalamnya terhadap pmikiran Aristoteles. Beberapa ide Aristoteles kelihatan reksioner jika diukur dengan kacamata sekarang. Misalnya, dia mendukung perbudakan karena dianggapnya sejalan dengan garis hukum alam. Dan dia percaya kerendahan martabat wanita dari pada laki-laki. Kedua ide ini tentu saja mencerminkan pndangan yang berlaku pada saat itu dan sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan saat ini.
                                           T E R I M A K A S I H

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management